Senin, 15 Oktober 2012

Teman

Sepintas, jika membaca judul di atas tentulah sahabat kompasianer akan menebak bahwa yang dimaksud dengan sahabat terbaik adalah teman yang setia dikala duka dan suka. Namun maksud tulisan ini bukanlah teman yang demikian. Sahabat terbaik yang dimaksudkan pada tulisan ini adalah kepercayaan.
Berdasarkan pengalaman kehidupan, banyak diantara kita yang menyepelekan sahabat terbaik ini, sehingga ketika sewaktu-waktu kita sangat membutuhkannya, ia meninggalkan kita.
Kepercayaan sebagai sahabat terbaik sesungguhnya bermukim di hati setiap insan. Meski sosoknya tidaklah berwujud, tapi keberadaannya dapat dirasakan.
Sebagai contoh, ketika kita membuat janji dengan seseorang maka sesungguhnya kita tengah mempertaruhkan sahabat terbaik kita. Bayangkan apa yang terjadi jika kita mengingkarinya tanpa alasan yang dapat diterima. Kita dengan se’enaknya saja mengingkari komitmen yang telah kita sepakati. Maka yang terjadi adalah hilangnya kepercayaan pihak lain terhadap kita. Orang tidak lagi percaya dengan apapun yang kita ucapkan.
Dalam pergaulan sehari-haripun, kita tidaklah luput dari saling tolong menolong. Bisa saja suatu ketika kita membutuhkan bantuan pinjaman sejumlah uang dari teman atau sahabat untuk satu keperluan yang mendesak segera. Sebagai teman atau sahabat yang baik, tentu saja ia dengan senang hati akan membantu kesulitan keuangan yang melilit kita. Namun sesuatu yang buruk akan terjadi dikemudian hari, ketika janji yang kita ucapkan untuk melunasinya tidak mampu kita tunaikan. Kita akan kehilangan dua sahabat terbaik sekaligus yaitu teman dan kepercayaan tanpa kita sadari dan kita telah membuat stigma negatif terhadap diri kita sendiri.
Sebelum semuanya terjadi, mari kita saling menjaga sahabat terbaik kita masing-masing yang bermukim pada sanubari terdalam kita.
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar